Hey! Ayah. Ada yang diam-diam merindukanmu, diruang ini kudapati bayangmu serupa cahaya yang membawaku menuju masa lalu, dimana pelukmu dapat kujumpai setiap waktu. Dan ada yang diam-diam membangun surganya sendiri, sebab tak ada kereta menuju akhirat. Di ruang kepala atau mimpi, surga kecilku kubangun dari seribu rindu dan bayangmu, berharap hujan deras di mataku berhenti barangsekali. Berkunjunglah Ayah pada tidurku di pukul satu dini hari, buatlah mimpiku serupa perjalanan yg panjang, sebab ada banyak cerita yg harus kau dengar, tentang ibu yang berjuang sendiri, atau tentang mimpi-mimpi kecil yang baru saja kubangun atau barangkali kau ingin mengetahui rahasi-rahasiaku. Berkunjunglah Ayah, sebab kau tahu? Terkadang menahan rindu tak cukup dengan berdzikir dan berdoa